Jadi, misi gue ketika masih SMA dulu adalah gue ingin menjadi invisible. Gue melakukan berbagai cara agar tidak terdeteksi seantero sekolah. Sayangnya, harapan berbanding terbalik dengan kenyataan. Untung tak dapat kuraih, malang tak dapat kutolak.
Suatu pagi di hari Jumat yang biasa-biasa saja, seperti beberapa kali sebelumnya, sekolah gue ngadain tuh yang namanya senam pagi bersama. Tujuan mulianya adalah menyehatkan dan mengumpulkan serta mendekatkan warga sekolah. Tapi yang terjadi adalah panas-panasan di lapangan beserta acara desak-desakan karena ratusan orang berada di satu area yang sama.
![]() |
Mengolah raga bersama.
(Gambar dari sini)
|
Setelah melalui haha-hehe yang panjang akhirnya senam dimulai. Dengan semangat dan tanpa rasa bersalah mengalunlah lagu-lagu koplo yang suaranya terdengar hingga ke seluruh penjuru mata angin.
Perasaan gue mulai tidak enak.Namun, dengan berbekal rasa toleransi yang tinggi dan untuk menghormati orang-orang di sekitar gue yang tidak merasa aneh senam pagi dengan lagu-lagu koplo sebagai pengiring maka gue ikut bergerak sedikit-sedikit. Sedikit doang. Yang penting gue terlihat bergerak.
Instruktur senam di depan melompat-lompat lincah. Warga sekolah mengikuti. Keringat mulai menetes. Seluruh sekolah juga ikut keringatan. Gue? Gue bergerak-gerak canggung sambil berkeringat dingin.
Pas beat musik koplo itu semakin meningkat, keadaan makin tidak terkendali. Seketika orang-orang menjadi agak barbar. Barisan yang tadinya lurus sekarang berubah jadi bentuk-bentuk abstrak. Gue ketakutan tapi masih pura-pura asyik.
Lagi sibuk-sibuknya gue mengatur posisi sambil tetap bergerak-gerak canggung, tiba-tiba guru olahraga di depan teriak memanggil nama gue pake mikrofon. Betul. Pake mikrofon.
![]() |
"WAMELA! WAMELA!"
(Gambar dari sini)
|
"WAMELA! WAMELA! AYO BERGERAK!"
Dengan suara sebesar itu ditambah lagi ngomongnya pake mikrofon, maka terdengarlah nama gue ke seluruh sekolah. Bahkan mungkin terdengar ke seberang jalan. Mungkin juga ke sekolah sebelah. Tiba-tiba kosakata 'Wamela' mampir ke gendang telinga semua orang.
Gue cuma bisa mematung sambil cengengesan.
Berkat kejadian tak terduga ini maka gagal sudah misi gue menjadi invisible di sekolah. Terima kasih.


next raditya dika ini mah
BeantwoordenVerwijderenSUMPAH GAKUAT WKWKWKWK
BeantwoordenVerwijderen